SELALU KLIK JUDUL SEBELUM BACA YEH


Minggu, 23 April 2017

Kill Past - Prolog

"Halo, Sarah? Nanti malem jadi ketemu di kafe biasa, kan?"

"Iya, aku berangkat jam 7 nanti."

"Oh. Yaudah, kamu hati-hati ya dijalan. Sampe ketemu di kafe, sayang."

"Iya, dre."

Andre langsung bersiap untuk pergi mandi. Malam ini ia berencana untuk merayakan Anniversary hubungannya dengan Sarah yang ke 1 tahun. Dia sangat antusias untuk malam ini. Berbagai ucapan Anniversary dari teman-temannya telah membanjiri handphone-nya. Pakaian rapih telah disiapkan untuk dipakai di malam yang spesial ini. Parfum disemprotkan ke sekujur tubuhnya. Rambut acaknya disisir rapih hanya untuk malam ini. Ia keluar dari rumahnya pukul 6.30, mengantisipasi agar tidak terlambat sampai di tempat.

Ia mengendarai motor bebek tua-nya. Motor yang setiap harinya selalu setia mengantarnya ke kampus atau ke tempat manapun. Motor itu juga saksi bisu hubungan Andre dengan Sarah selama 1 tahun. Berbagai tempat telah dikunjungi Andre dan Sarah bersama motor tersebut. Malam ini Andre sumringah. Motor ini sekali lagi akan menjadi saksi dari malam spesialnya bersama Sarah.

Setelah cukup lama berkutat di jalan, Andre sampai di kafe langganannya. Ia dan Sarah sudah sangat sering menghabiskan waktu di kafe tersebut. Tak ayal Mas Rifky, barista di kafe tersebut sudah cukup mengenali Andre dan Sarah, pelanggan setia di kafenya.

Andre masuk kedalam kafe. Ia belum mendapati kehadiran Sarah disana. Mas Rifky menyapa Andre dari bartender.

"Gimana? Udah siap buat malem ini?" Tanya mas Rifky.

Andre menghela nafas. "Doain aja, mas. Lagu yang gue pesen udah disiapin?"

"Lagu kesukaannya dia, kan? Udah, kok. Tenang aja. Begitu pesenan Ice Latte kesukaannya dia masuk, itu lagu langsung gue puter di speaker." Ujar mas Rifky.

"Cakep, mas Rifky." Kata Andre sambil bertos-an dengannya.

Andre duduk menunggu Sarah di table dekat jendela. Ia sudah menyiapkan album berisi foto-foto kebersamaan mereka selama 1 tahun ini. Niatnya, Andre ingin menghabiskan malam ini dengan mengingat kembali momen-momen pacaran mereka sekaligus kembali menyatakan keseriusannya dengan Sarah.

Beberapa saat kemudian, Sarah datang memasuki kafe dan langsung menghampiri Andre di table.

"Maaf ya, kamu udah nunggu dari lama ya?" Tanya Sarah.

"Enggak kok, baru beberapa menit aku disini." Kata Andre menenangkan Sarah.

Sarah duduk di kursinya. Rambut lurusnya tergerai indah malam ini.

"Oh iya, selamat Anniversary ke 1 tahun, sayang." Kata Andre.

"Iya, selamat Anniversary juga Andre." Balas Sarah.

Andre mencari bahan obrolan lain. Otaknya bergemuruh mencari hal yang bisa diperbincangkan.

"Kamu cantik malam ini, Sar." Puji Andre.

Sarah hanya terdiam. Matanya sedikit cemas. Andre penasaran, apa yang dipikirkan Sarah.

"Kamu mikirin apa sih, Sar?" Tanya Andre. "Keliatannya kamu kayak gak nyaman gitu."

"Andre, aku mau jujur sama kamu." Kata Sarah.

Andre tertegun. "Jujur apa, Sar?"

"Aku.. udah gak nyaman lagi sama kamu." Ujar Sarah.

"M-maksud kamu?" Tanya Andre.

"Iya, belakangan ini aku ngerasa aneh aja, kayak aku udah gak dapet kenyamanan lagi dari kamu. Aku udah gak dapet feel kita pacaran lagi." Jelas Sarah.

Andre berusaha tetap fokus. "A-aku gak ngerti, Sar. Maksud kamu.."

"Aku udah nyoba buat pulihin kenyamanan itu lagi. Tapi tetep aja. Itu malah nyakitin perasaan aku sendiri. Dan aku pikir, ini gak baik buat hubungan kita." Kata Sarah.

Andre masih kebingungan, sementara Sarah mulai terlihat yakin.

"Kita udah sampe disini aja ya, Ndre."

Kata-kata itu tak pernah diduga sama sekali oleh Andre akan terucap di malam ini. Andre masih berkonflik dengan perasaannya saat ini. Masih belum yakin apakah ini nyata atau tidak.

"Aku mau setelah ini kita masih bisa berhubungan baik. Tapi lebih baik sementara ini kamu jangan kontak-kontak aku dulu." Ujar Sarah.

Sarah bersiap untuk pergi dari table itu.

"Aku gak bisa lama disini. Aku harus pergi lagi sekarang. Udah gak pantes juga aku disini, Dre."

"Tunggu, Sar." Cegah Andre. "A-Aku masih gak paham. Kenapa? Kenapa harus di malam ini?! Kenapa bisa-bisanya.." Tanya Andre tersesak-sesak.

"Maaf, Dre." Kata Sarah.

Sarah langsung buru-buru pergi dari Kafe tersebut. Mas Rifky baru saja selesai membuat Ice Latte kesukaan Sarah.

"Loh, kemana dia, Dre?" Tanya mas Rifky.

Andre akhirnya menghabiskan malam itu sendirian. Ditemani secangkir Cappucino, ia mulai melihat satu persatu foto dari album yang telah ia buat khusus untuk Sarah, tadinya.

Di perjalanan pulang, Andre tampak tak konsentrasi dengan kendaraannya. Emosinya tak tertampung lagi, dan air matanya tak terbendung lagi. Malam ini harusnya spesial. Harusnya berkesan. Tapi apa daya? Andre pulang membawa kekalahan telak. Ia berteriak-teriak sembari memukul-mukul motornya.

Sungguh, ia tak siap dengan akhir dari malam ini.

*****

Keesokannya, dia terbangun di kasurnya. Matahari sudah terik bersinar melewati jendelanya. Ia bangkit dan melihat handphone-nya, lalu mengunjungi status di Line Sarah. Siapa tau yang barusan hanya mimpi buruk.

Sialnya, tak ada lagi nama Andre di status Line Sarah.

Ini semua benar-benar terjadi.

BERSAMBUNG .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plz leave a like & comment :D