Opini #2 - Kunci Jawaban

Bukan lagi hal yang perlu ditutup-tutupi di kalangan sekolah dasar atau menengah jika kita menyebut tiga kata ini,

"Peredaran Kunci Jawaban"

Bukti bahwa masyarakat kita sudah terbangun oleh hal-hal instan sedari kecil.

Padahal pada hakikatnya, kunci jawaban sebenarnya sangat berguna. Tentu. Berguna untuk para guru dan pengajar mencocokan kebenaran pertanyaan dan jawaban yang dibuat oleh guru.

Lalu bagaimana dengan siswa? Tentu saja berguna sekali. Berguna jika dipakai saat belajar. Untuk latihan soal-soal agar bisa mengetahui jawaban mana yang benar menurut buku tersebut dan kemudian mencari kesalahan dalam pengerjaan sebelumnya.

Tentunya peredaran kunci jawaban di setiap ujian tak lepas dari sikap masyarakat kita yang mencari emas dalam pasir. Selalu mencari keuntungan disetiap keadaan. Ditambah lemahnya pengawasan dan pencegahan terjadinya peredaran kunci jawaban.

Oke, mungkin kita sudah bisa berkata, dengan zaman komputerisasi ini, ujian akan lebih bersih dari segala tindak kecurangan. Oh, ayolah. Jangan senaif itu. Bukankah manusia selalu mencari kesempatan dalam kesempitan? Saya saja bisa nengok temen sendiri kok saat Ujian Nasional. *read UN RASA SIMULASI

Saya menulis ini karena keprihatinan saya terhadap teman-teman yang telah berhasil dibuat bodoh oleh kunci jawaban. Setiap manusia berhak menyelesaikan masalahnya dengan cara apapun namun dengan risiko apapun juga. Tapi masa depan tak bergantung dengan cara instan. Masa depan butuh kepastian. Yaitu, kepastian bahwa kau mempunyai ilmu yang bisa menghidupimu di masa depan.

Kunci jawaban hanya pelarian, bagi mereka yang menyerah duluan.

-Ardhika Dikoy, 2016