SELALU KLIK JUDUL SEBELUM BACA YEH


Selasa, 18 Juli 2017

Kill Past - #6

"Kamu lagi ngapain sih, Dre? Daritadi asik banget liatin hape mulu? Chatan sama cewek lain ya?"

"Enggak kok, sumpah. Temen aku ngajak meetup, Sar. Liat nih."

"Sampe kamu berani macem-macem sama hubungan kita yang udah indah begini, kubunuh kamu."

"Dan karena kamu sekarang udah macem-macem dengan hubungan kita, aku bakal bunuh kamu." Kata Andre.

Ia memakai hoodie dari jaketnya serta memasang masker buffnya, lalu masuk kedalam ruangan itu dan berdiri didepan kelas.

"Sarah."

Sarah menoleh, melihat sesosok pria berdiri di depannya.

"Iya, kamu siapa ya?"

Andre sempat sedikit goyah mendengar suara Sarah yang saat itu begitu ia cintai.

Ia mengeluarkan pisau dari kantung celananya. Pisau tajam yang telah diasah sebelumnya oleh Andre.

"Aku.. mohon maaf.. kamu udah nyakitin aku di masa depan.. kamu udah berkhianat sama hubungan kita.. kamu tega buang semua momen-momen kita berdua.. aku.. minta maaf, Sar." Kata Andre sambil menahan isak tangisnya.

Ia mulai berjalan maju selangkah demi langkah mendekati Sarah. Sarah mulai ketakutan, di depannya terdapat pria tidak jelas yang memegangi pisau di tangannya.

"Aku sama sekali gak paham yang kamu bilang.. Aku gak tau kamu siapa.. tapi, plis.. jangan macem-macem. Aku gak tau salahku apa.. plis, jangan macem-macem dengan pisau itu." Kata Sarah tergagap-gagap sembari berjalan mundur.

"Supaya aku di masa sekarang gak harus ngerasain sakitnya dikhianatin kamu, aku harus bunuh kamu sekarang, Sar." Ujar Andre.

"Kamu di masa sekarang..? Aku sama sekali gak ngerti... Kamu siapa?! Tolong!!!!!" Teriak Sarah sembari mulai menghempaskan meja ke arah Andre.

Sarah mulai gelagapan. Andre pun menyingkirkan meja-meja yang menghalangi langkahnya.

Andre yang air matanya sudah meluap membahasi masker buffnya, berlari ke arah Sarah dan mencoba menancapkan pisau itu ke tubuh Sarah.

Tetapi Sarah dengan refleksnya berhasil menghindar dan menggapai tangan Andre yang memegangi pisau. Sarah sekuat tenaga menahan tangan Andre yang begitu bertenaga mencoba menusuknya. Keduanya terjatuh, dan Sarah masih mencoba menahan tangan Andre.

Secara tak sengaja, tangan Sarah berhasil memeloroti masker buff Andre, hingga seluruh wajah Andre terlihat oleh Sarah.

"Andre?!!!" Kejut Sarah sambil mencoba mendorongnya.

Andre masih berusaha menikamnya. Identitasnya telah diketahui oleh Sarah, membuatnya semakin kencang menekan tangan Sarah yang menangkisnya.

"Dre?!!! Kenapa kamu lakuin ini, Dre?!!! Stop, Dre!!!"

JLEB....

Seketika ruangan itu hening sunyi.

Tangan Sarah telah jatuh ke lantai.

Dan Andre gemetar melihat wajah Sarah yang tampak tersesak.

Tangannya perlahan mulai melepas pisau yang kini sudah tertancap di tubuh Sarah.

"D-Dre... K-K-Kenapa...??" Ucap Sarah sambil mulai tersesak kesakitan hendak meregang nyawa.

Andre terduduk, masih dalam keadaan gemetar. Ia melihat pisaunya yang kini menancap di tubuh Sarah dan darah yang mulai mengucur keluar dari tikaman pisaunya.

Andre berada disana ketika Sarah meregang nyawa. Andre hanya bisa memperhatikan wajahnya, yang kini telah kaku.

Ia telah membunuh Sarah, perempuan yang ia begitu cintai di dunia.

Baru kali ini, ia merasakan gemetar hebat setelah menghilangkan nyawa seseorang. Pikirannya kacau, dan matanya tak berani melihat tangannya sendiri. Tangan yang begitu teganya menghabisi nyawa seorang perempuan yang ia hakimi karena masa depannya.

Ia puas, sekaligus bingung. Harus apa setelah ini?

Setelah beberapa lama terduduk, ia mencoba berdiri menjauhi jasad Sarah yang telah bersimbah darah.

"Aku.. minta maaf, Sar."

Sesaat setelah ia memakai kembali hoodienya, seorang perempuan masuk ke dalam ruangan tersebut dan mulai menjerit.

Andre menoleh kearahnya.

Ia terkejut melihat Irene yang seketika histeris melihat wajah kaku Sarah dari depan kelas.

BERSAMBUNG..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plz leave a like & comment :D