SELALU KLIK JUDUL SEBELUM BACA YEH


Minggu, 02 Juli 2017

Cerpen - Si Bisu dan Si Buta

"Si Bisu dan Si Buta"

-Ketika cinta tak bisa dikatakan dan tak bisa diperlihatkan-

Di suatu daerah, terdapat dua insan manusia yang istimewa.

Si bisu adalah lelaki biasa

Si buta adalah wanita cantik rupawan

Banyak lelaki yang sering menggoda si buta

Tetapi tidak demikian untuk si bisu

Si bisu menyukai si buta,

tetapi si buta tak mengenal si bisu

Si bisu ingin mengungkapkan perasaannya pada si buta,

tapi tak tahu harus bagaimana mengungkapkannya.

Suatu hari, si bisu mencoba mengatakannya dengan lisan di depan si buta,

tetapi si bisu lupa dengan keterbatasannya.

Si bisu mengurungkan niatnya.

Keesokannya, si bisu berusaha menunjukan perasaannya dengan tulisan,

tetapi si bisu lupa dengan keterbatasan si buta.

Si bisu mengurungkan niatnya lagi.

Si bisu mulai putus asa,

tapi belum menyerah.

Si bisu tahu perasaannya tak bisa diungkapkan kepada si buta,

ia juga tahu perasaannya tak bisa diperlihatkan kepada si buta.

Cara satu-satunya adalah, membuat perasaan si bisu 'terasa' oleh si buta.

Suatu hari, si buta ingin berjalan-jalan ke luar rumahnya.

Si bisu tahu ia akan tersesat jika dibiarkan berjalan sendirian.

Maka si bisu menghampiri si buta, dan mengarahkannya ke sebuah taman.

Sepanjang perjalanan, si buta begitu khawatir, bertanya-tanya, "siapa ini?" "siapa ini?" "siapa ini?"

Namun si bisu tak (bisa) menjawab.

Begitu terdengar suara dedaunan dan burung-burung bercuit, si buta tahu dirinya diarahkan ke taman.

Si buta terduduk disana, menikmati hembusan angin sejuk dan suara burung yang saling bersahutan.

Datang sekelompok preman menggoda si buta.

Si buta khawatir, dirinya dalam bahaya.

Si bisu datang, berkelahi dengan kelompok preman itu.

Kelompok preman itu pergi setelah puas menghabisi si bisu, yang wajahnya penuh lebam.

Si buta bertanya dengan penuh kekhawatiran, "Kau tak apa? Kau tak apa? Siapa kau?"

Si bisu tak (bisa) menjawab.

Si bisu mengajaknya berjalan.

Si bisu membelikan es krim kepada si buta.

Si buta tenang memakan es krimnya, sementara si bisu mengobati lebam-lebam di wajahnya.

Setelah selesai dengan es krim, si bisu membawa si buta ke sebuah pasar malam.

Mereka menaiki beberapa macam wahana berdua. Si buta girang sekali, sementara si bisu ketakutan tanpa bisa berteriak kencang.

Si bisu memenangkan boneka beruang dari sebuah wahana permainan.

Beruang tersebut ia berikan kepada si buta sebagai hadiah.

Si buta menyukai hadiah dari si bisu.

Setelah cukup lama di sana, si bisu mengantarkan si buta kembali ke rumahnya.

Si buta berterimakasih banyak kepada si bisu atas hari ini.

"Karena kau selalu terdiam setiap aku bertanya, aku jadi tahu siapa kau sebenarnya." kata si buta.

Si bisu bingung. Ia tak pernah mengatakan siapa dirinya. Bagaimana bisa?

"Terima kasih untuk hari ini, dan beruangnya." ujar si buta, sambil tersenyum manis.

Pipi si bisu mulai memerah.

Si buta masuk ke dalam rumah, meninggalkan si bisu di luar.

Si buta tak bisa melihat ekspresi si bisu ketika ia tersenyum padanya.

Si bisu tak bisa berkata sepatah kata pun untuk mengekspresikan kebahagiaannya.

Dan kemudian hari, si bisu selalu menemani si buta.

Si buta pun akhirnya mulai terbiasa menyadari keberadaan si bisu, yang selalu memerhatikan dirinya.

Si buta akhirnya paham, kalau si bisu menyukai dirinya.

Dan melihat ekspresi si buta setiap sedang bersama, si bisu pun tahu, bahwa si buta juga menyukai si bisu.

Pada akhirnya, mereka saling paham kalau mereka berdua saling menyukai.

Begitulah, bagaimana si bisu dan si buta akhirnya menjalani hidup bersama-sama.

Tamat.

-ardhikadikoy, 2017
udah lama gak nulis romansa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plz leave a like & comment :D