Orang biasa berfikiran bahwa Karma, adalah bagian dari balas dendam.
Balas dendam yang kita serahkan pada Yang Maha Kuasa, agar mereka yang berlaku jahat mendapat balasan yang setimpal, bahkan lebih berat.
Lalu, apakah hanya kejahatan saja? Apakah jika seseorang melakukan kebaikan kepada orang lain, maka Yang Maha Kuasa akan membalas jasa orang itu dengan kebaikan pula?
Ikhlas itu sulit, akui saja.
Yang mudah itu mengikhlaskan perbuatan kejam seseorang agar biar Tuhan yang membalas perbuatan orang bersangkutan, tentunya akan jadi sangat mudah untuk mengikhlaskan.
Apakah senjata karma hanya dimiliki oleh mereka-mereka yang pernah ditindas? Tentunya tidak. Semua orang punya karma itu sendiri.
Itu seperti pengharapan dan pencegahan. Pengharapan dimana jika kita melakukan sesuatu yang baik maka kita akan mendapat sesuatu yang baik pula, namun juga pencegahan dimana kita akan berpikir ulang untuk melakukan suatu tindakan jahat karena takut kena karma.
Apakah saya pernah tertindas? Pernah. Apakah saya mengharapkan karma? Tentu. Kenapa saya mengharapkan karma? Karena jika tidak, ia (yang melakukan) pasti akan terus dan berulanh melakukan hal yang sama.
Saya tidak pernah mengharapkan mereka yang dulu sewaktu SMP dan SMA dijatuhkan serendah-rendahnya oleh karma, tidak. Saya hanya ingin mereka merasakan getir emosi saya yang tidak bisa saya keluarkan ketika mereka menindas saya.
Kita diajarkan bahwa dendam tidaklah baik, tapi manusia masih saja berharap karma berlaku.
Kita baru bangga setelah mereka yang dahulunya berderajat tinggi diatas kita, sekarang bertukar posisi dengan kita yang sekarang berderajat atas, bahkan mereka mengemis pertolongan pada kita meminta iba pada kita, bukan begitu?
Kemudian kita angkuhkan kita congkakan ego kita tak mau saya bantu kau dulu sering menyakiti saya sekarang kau kemari butuh bantuan saya, dulu kemana saja kau?!
Dendam, dendam dan mendendamlah, maka karma berputar di tempat yang sama, dan selama ketidak-ikhlasan tidak direlakan maka akan selalu ada yang tertindas menindas dan ditindas.
Dan semua orang akan kembali menunjuk pada satu hal yang sama, karma.
Jika saya suruh anda mengikhlaskan, maukah anda mengikhlaskan mereka-mereka dan mendoakan agar tak dibalas perbuatan mereka dahulu kepada kita? Siapa yang bisa menjamin keadilan yang seadil-adilnya selain Tuhan? Siapa yang bisa menjamin bahwa mereka takkan mendapat balasan atas perbuatan mereka?
Itulah karma, keinginan baik yang mengandung dendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Plz leave a like & comment :D